A. Nasionalisme di Filifina
Tahun 1571 manila jatuh ke tangan Spanyol dan mulailah penjajahan Spanyol di Filipina sampai tahun 1898.
Tujuan penjajhan Spanyol adalah :
a. Menyebarkan abam Kristen katolik
b. Menjalin hubungan dengan Jepang
c. Merebur perdagangan rempah-rempah
Kebangkitan nasionalisme Flipina termasuk yang tumbuh lebih awal di bandingkan dengan kebangkitan nasionalis negara-negara Asia Tenggara lainnya. Hal tersebut dilatar belakangi oleh sistem pemerintahan kolonial yang melaksanakan dua model kekuasaan, yaitu sebagai berikut :
· Pemerintah sipil dipimpin oleh Gubernur Jenderal dan bertanggung jawab langsung kepada Raja Spanyol.
· Pemerintahan agama dipimpin oleh Uskup dan bertanggung jawab langsung kepada Paus di Roma. Peran pemerintahan agama sangat membantu rakyat Filipina dalam menumbuhkan kesadaran sebagai bangsa karena system pemerintahan itu berfungsi untuk mendidik rakyat sebagai missionaries dalam penyebaran agama Katolik di Filipina.
1. Faktor-faktor yang mempengaruhi gerakan nasionalisme di Filipina adalah:
1. Imperialisme Spanyol yang bertindak kejam dan kolot. Tidak ada kebebasan untuk mengeluarkan pendapat. Setiap tuntunan mengenai-mengenai perbaikan pemerintahan, dianggap sebagai pengkhianatan terhadap Spanyol dan dihukum secara kejam.
2. Lahir kaum inteletual atau golongan terpelajar. Datangnya bangsa Spanyol yang menyebarkan agama katolik Roma, akan membawa Bangsa Filipina ke cara-cara hidup Eropa, sehingga menggantikan cara hidup asli. Pendidikan Filipina termasuk maju, dibandingkan dengan negara-negara Asia, karena mendapat pendidikan dengan system negara Barat. Pendidikan tersebut menimbulkan golongan pelajar yang tau bahwa mereka dijajah. Mereka ingin merbeka.
3. Penguasa gereja yang mengekang kehidupan bangsa Filipina. Sebagian besar tanah Filipina milik biara, sehingga para petani Filipina hanya sebagai penyewa tanah belaka. Hidup para petani sangat menderita.
4. Pengruh paham-paham baru seperti demokrasi dan liberalisme. Pembukaan Terusan Suez mempermudah hubungan Eropa dan Asia. Oleh karena itu buku yang memuat paham demokrasi dan liberalisme dengan mudah masuk ke Asia, termasuk ke Filipina. Sebaliknya banyak orang Asia pergi ke Eropa, sehingga mengenal Nasionalisme Barat, yang dibawa ke Filipina.
5. Pengruh revolusi kemerdekaan di Amerika Latin yang menentang imperialisme Spanyol. Diantaranya adalah Perang Kemerdekaan Meksiko, Amerika Tengah, dan Amerika Selatan terhadap bangsa Spanyol (1810-1828), membuka mata bangsa Filipina bahwa Spanyol dapat dikalahkan.
1. Ciri-ciri perjuangan pada masa pergerakan nasional:
a. Menggunakan organisasi yang teratur
b. Menghilangkan dari sifat kedaerahan atau kesukuan
c. Memiliki tujuan yang jelas yaitu kemerdekaan
d. Tidak terlalu bergantung pada satu orang pemimpin
B. Sekilas tentang José Rizal
José Protasio Rizal Mercado y Alonso Realonda (lahir di Calamba, Provinsi Laguna, Filipina, Juni 1861 – meninggal di Dapitan, provinsi Zamboanga (Mindanao),Filipina, 30 Desember 1896 pada umur 35 tahun) adalah tokoh bangsa Filipina. Ia diberikan bermacam-macam gelar: "Kebanggaan Ras Melayu," "Tokoh Besar Malaya," "Tokoh Utama Filipino," "Mesias Revolusi," "Pahlawan Universal," "Mesias Penebusan." Hari peringatan kematian José Rizal adalah 30 Desember dan merupakan hari libur di Filipina.
Ia adalah seorang yang berbakat. Selain dari menjadi seorang dokter, ia juga seorang arsitek, seniman, pendidik, ekonom, etnolog, ahli pertanian, sejarahwan, jurnalis,pemusik, mitologiwan, internasionalis, naturalis, dokter mata, sosiolog, pematung, penyair, penulis drama dan novelis. Ia menguasai 22 bahasa, di antaranya: Tagalog, Cebuano, Melayu, Tionghoa, Arab, Ibrani, Inggris, Jepang, Spanyol, Catalan, Italia, Portugis, Latin, Perancis, Jerman,Yunani, Rusia, Sansekerta dan dialek-dialek Filipina yang lain.
José Rizal merupakan anak yang ketujuh dari 11 bersaudara dari keluarga Francisco Rizal Mercado dan Teodora Alonzo dan dilahirkan di dalam sebuah keluarga kelas menengah Tionghoa-Mestizoyang kaya di Calamba, Provinsi Laguna, Filipina. José Rizal mulai belajar dengan Justiniano Cruz di Biñan, Laguna. Ia kemudian pergi ke Manila untuk belajar di Ateneo Municipal de Manila dan di sana ia meraih ijazah S1-nya pada 1877 dan lulus sebagai mahasiswa terbaik di kelasnya. Ia meneruskan pelajarannya di Ateneo Municipal untuk meraih ijazah dalah bidang pengukuran dan pemetaan tanah dan pada masa yang sama, belajar di Universitas Santo Tomas dalam bidang sastra dan filsafat. Ketika ia mengetahui bahwa ibunya akan menjadi buta, ia berencana untuk mengambil bidang kedokteran (mata) di Universitas Santo Tomas tetapi tidak menamatkan kuliahnya karena merasa orang Filipina didiskriminasi oleh paderi-paderi Dominikan yang mengurus universitas tersebut.
Tanpa sepengetahuan dan persetujuan keluarganya, namun dengan dukungan penuh dan rahasia dari abangnya Paciano, ia kemudian pergi ke Madrid, Spanyol dan belajar kedokteran di Universidad Central de Madrid. Dari situ ia mendapatkan gelar sarjana kedokteran. Pendidikannya dilanjutkannya di Universitas Paris dan Universias Heidelbergdi Jerman dan di sana ia mendapatkan gelar doktornya yang kedua.
José Rizal terkenal dengan karangan dua novel, Noli Me Tangere (1887) dan El Filibusterismo (1891), keduanya merupakan kritik mengenai penjajahan Spanyol atas Filipina. Buku-buku ini, yang diilhami oleh gagasan-gagasan dalam Cervantes, Uncle Tom's Cabin, Don Quixote dan Pangeran Monte Cristo, membangkitkan kemarahan orang-orang Spanyol dan orang-orang Filipina yang terpengaruh Spanyol, karena simbolismenya yang terus-terang dan menghina di dalam buku-buku itu. Hal ini akhirnya menyebabkan ia dituntut sebagai penghasut revolusi, lalu diajukan ke pengadilan militer dan dihukum mati.
C. Peran Jose Rizal Dalam Nasionalisasi Di Filipina
Mendalami proses Nasionalisasi di filipina tak lengkap rasanya apabila tidak membahas peranan Jose Rizal,karena ide dan pemikiranya menghantarkan bangsa filipina dalam cita-cita Kemerdekaan. Proses Nasionalisme kebangsaan tidak lepas dari penderitaan rakyat yang disebabkan kesemenang-wenangan kaum penguasa,itu pulalah yang melatar belakangi perjuangan Jose Rizal dalam karya sastranya yang mengkritik tajam sistim pemerintahan penjajah spanyol.
Perjuangan Jose Rizal dimulai ketika dirinya mempelopori berdirina Liga Filipina dengan tujuan membangkitkan Nasionalisme bangsa Filipina untuk menentang Kolonialisme Spanyol. Namun jauh sebelum hal tersebut, perjuangan Jose rizal telah dimulai ketika menulis “kepada pemuda” yang membuat dia mulai dicurigai pemerintah Spanyol. Setelah tulisanya mungusik pemerintah dia melanjutkan studinya ke Spanyol dan berkeliling Eropa. Di Spanyol jose rizal menerbitkan majalah La Solidaridad dan membentuk perhimpunan internasional filipina yang tujuanya untuk membela bangsanya. Beberapa tahun kemudian munculah buku Noli MeTangere (jangan sentuh aku) yang isina kritik tajam terhadap pemerintahan Spanyol di filipina, kemudian disusul El Filibisturimo, Namun kedua novel tersebut dilarang beredar.
Setelah mendirikan liga filipina, organisasi tersebut dilarang dan Jose Rizal di asingkan ke pulau Mindanau. Gerakan perlawanan yang dilakukannya lebih bersifat persuasif. Namun pengikutnya yang lebih radikal memintanya untuk memberontak di antaranya Andres Bonifacio yang mendirikan gerakan katipunang mga anak ng bayan yang artinya gerakan persatuan anak rakyat pada tahun 1896. Pemberontakan katipun menemui kegagalan, akibatnya jose rizal dijatuhi hukuman mati karena dianggap mendalangi pemberontakan tersebut.
Meskipun Jose Rizal tidak langsung memegang senjata namun karya-karyanya merupakan senjata terhebat menggugah semangat rakyat untuk melawan segala penindasan dan penjajahan Spanyol dan kaum Gereja yang memperbudak rakyat.
Masa Setelah meninggalnya Jose Rizaldi isi dengan pemberontakan salah satunya di bawah pimpinan Euriho Aqwnaldo yang mampu memeksa pemerintah Spanyo untuk membuat perjanjian yang dikenal dengan perjanjian Biacna bato.Paska perjanjian tersebut maka perjuangan melawan penjajah berhenti.Namun perang yang terjadi pada tahun 1898 antara Ameria dan Spanyol di manfaatkan Euriho Aqwnaldo untuk memproklamasikan kemerdekan filipina.Namun kemenangan Ameria atas Spanyol menyebabkan filipina jatuh ke tangan Amerika,dan baru pada 4 juli 1946 kemerdekaan filipina diberikan oleh amerika.
KESIMPULAN
Tahun 1571 manila jatuh ke tangan Spanyol dan mulailah penjajahan Spanyol di Filipina sampai tahun 1898. Pergerakan nasional di Filipina berawal dari munculnya Liga Filipina yang dipimpin oleh Jose Rizal pada tahun 1892. Liga Filipina dibentuk untuk melawan dominasi penjajahan Spanyol di Filipina. Pada tanggal 30 Desember 1896, Jose Rizal ditangkap dan di hukum mati oleh Spanyol. Gerakan nasionalisme dilanjutkan oleh Emilio Aguinaldo pada 1898. Aguinaldo membangun aliansi dengan Amerika Serikat untuk menggempur Spanyol. Kemudian, ia memproklamasikan berdirinya Filipina merdeka pada 12 Juni 1898.
Filipina lepas dari penjajah Spanyol, tetapi jatuh lagi ke tangan Amerika, yang lebih kuat dan besar. Untuk itu, Amerika tidak mengakui kemerdekaan Filipina yang telah diproklamasikan pada tanggal 12 juni 1898, bahkan sebaiknya, daerah itu dijadikan sebagai daerah jajahan Amerika sejak tahun 1898. Tetapi Euriho Aqwnaldo, dan tetap memegang teguh kemerdekaan Filipina.
Pada tahun 1898 itu juga UUD terbentuk, dan Euriho Aqwnaldo menjadi presiden. Perjuangan melawan Amerika dimulai. Dua tahun lamanya ia melawan Amerika, namun belum berhasil. Pada tahun 1901 Amerika dengan tipu muslihatnya berhasil menangkap Euriho Aqwnaldo. Tetapi gerilyawan-gerilyawan lainya meneruskan perjuangan sampai tahun 1902.
DAFTAR PUSTAKA
Mangandaralam, Syahbuddin, 1993, Mengenal Dari Dekat Filipina Tanah Air Patriot Pejuang Jose Rizal, Bandung: Remaja Rosdakarya.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar