Senin, 02 Desember 2013

Pengaruh Agama dan Kebudayaan Hindu-Budha di Indonesia



Pengaruh Agama dan Kebudayaan Hindu-Budha di Indonesia

A.      Masuk dan Berkembangnya Agama dan Kebudayaan Hindu-Budha di Indonesia.
Agama dan kebudayaan Hindu-Budha pada awalnya tumbuh dan berkembang di wilayah India. Peradaban tersebut tumbuh di lembah sungai Indus, yang perkembangannya sudah terjadi sejak kurang lebih 2000 tahun yang lalu.
Pada awalnya kebudayaan Hindu merupakan perpaduan antara bangsa Arya (yang merupakan sekelompok pendatang) dengan bangsa Dravida (pendukung asli kebudayaan lembag Indus). Sebagai agama, Hindu bersifat Polytheisme yaitu percaya pada banyak dewa. Dalam agama Hindu dikenal adanya 3 dewa utama yang disebut Trimurti (Brahma, Wisnu, Syiwa).
Jauh setelah Hindu berkembang di India kemudian juga muncul agama dan kebudayaan Budha. Agama Budha diajarkan Sidharta Gautama, putra raja Sudana dari kerajaan Kapilawastu. Agama Budha memiliki hari besar Waisak. Hari raya Waisak ini memperingati tiga peristiwa yaitu kelahirannya Sidartha, Sidartha menerima penerangan agung, dan juga wafatnya sang Budha. Agama Budha pernah berpengaruh besar di India. Agama ini memgalami perkembangan pesat di India pada masa pemerintahan raja Asoka. Pada masa pemerintahannya agama budha dijadikan sebagai agama resmi Negara.
Dalam perkembangan selanjutnya agama dan kebudayaan Hindu-Budha tidak hanya berkembang di India, namun juga ke wilayah Indonesia. Penyebaran agama dan kebudayaan Hindu-Budha ke Indonesia tidak terlepas dari hubungan dagang antara India dengan Indonesia. Hubungan dagang antara India dengan Indonesia dimungkinkan sudah terjadi sejak awal abad pertama Masehi. Hubungan dagang tersebut terjalin karena didukung oleh letak Indonesia yang strategis dijalur perdagangan internasional. Disamping itu Indonesia juga memiliki hasil bumi yang menjadi komuditas perdagangan.
Namun demikian mengenai bagaimana proses masuk agama dan kebudayaan hindia-belanda ke Indonesia masih diperdebatkan

B.     Hipotesis para ahli tentang teori masuknya agama Hindu-Budha ke Indonesia.
Teori-teori mengenai masuknya agama dan kebudayaan hindu-budha ke Indonesia adalah:
a.       Teori Waisya
Menyatakan bahwa penyebaran agama Hindu ke Indonesia dibawa oleh orang-orang India berkasta Waisya, karena mereka terdiri atas para pedagang yang datang dan kemudian menetap di salah satu wilayah di Indonesia. Bahkan banyak di antara pedagang itu yang menikah dengan wanita setempat.
b.      Teori Ksatria
Menyatakan bahwa penyebaran agama Hindu ke Indonesia dibawa oleh orang-orang India berkasta Ksatria. Hal ini disebabkan terjadi kekacauan politik di India, sehingga para ksatria yang kalah melarikan diri ke Indonesia. Mereka lalu mendirikan kerajaan-kerajaan dan menyebarkan agama Hindu.
c.       Teori Brahmana
Menyatakan bahwa penyebaran agama Hindu dilakukan oleh kaum Brahmana. Kedatangan mereka ke Indonesia untuk memenuhi undangan kepala suku yang tertarik dengan agama Hindu. Kaum Brah¬mana yang datang ke Indonesia inilah yang mengajarkan agama Hindu kepada masyarakat.
d.      Teori Arus Balik
Menyatakan bahwa penyebaran agama Hindu-Budha dilakukan oleh masyarakat pribumi. Masyarakat pribumi banyak yang dikirim ke negeri India untuk menuntut ilmu disana. Sekembalinya pelajar tersebut membawa ajaran Hindu-Budha kemudian menyebarkannya di Bumi Nusantara.

C.    Respon masyarakat Indonesia tehadap masuknya agama Hindu-Budha di Indonesia
Secara umum, akulturasi diartikan sebagai proses perpaduan antara dua kebudayaan atau lebih, sehingga melahirkan bentuk kebudayaan baru. Akan tetapi, unsur-unsur penting dari masing-masing kebudayaan (baik kebudayaan lama maupun kebudayaan yang datang berikutnya) masih terlihat. Dengan demikian, proses akulturasi akan terjadi apabila masing-masing kebudayaan yang saling berpadu itu seimbang.
Terlepas dari berbagai macam teori yang muncul tentang penyebaran agama Hindu-Budha ke Indonesia, tidak semua pengaruh budaya India ditiru oleh masyarakat Indonesia. Hal ini dikarenakan masyarakat Indonesia telah memiliki Local Genius yaitu kemampuan masyarakat Indonesia untuk menyaring dan mengolah budaya asing ynag masuk dan disesuaikan dengan kepribadian bangsa Indonesia.
Masuknya pengaruh Kebudayaan Hindu-Budha ke Indonesia juga telah melahirkan akulturasi antara kebudayaan Hindu-Budha dengan kebudayaan Indonesia asli. Hal ini terjadi karena antara kebudayaan Hindu-Budha dengan kebudayaan Indonesia asli, sama-sama kuat.

D.    Pengaruh agama dan kebudayaan Hindu-Budha terhadap masyarakat Indonesia.
Fakta tentang Proses Interaksi Masyarakat di Berbagai Daerah dengan Tradisi Hindu-Buddha. Munculnya pengaruh Hindu-Buddha (India) di Indonesia sangat besar dan dapat terlihat melalui beberapa hal seperti:      
a.       Seni Bangunan
Seni bangunan yang menjadi bukti berkembangnya pengaruh Hindu-Buddha di Indonesia pada bangunan Candi. Candi Hindu maupun Candi Buddha yang ditemukan di Sumatera, Jawa dan Bali pada dasarnya merupakan perwujudan akulturasi budaya lokal dengan bangsa India. Pola dasar candi merupakan perkembangan dari zaman prasejarah tradisi megalitikum, yaitu bangunan punden berundak yang mendapat pengaruh Hindu-Buddha, sehingga menjadi wujud candi, seperti Candi Borobudur.
b.      Seni Rupa/Seni Lukis
Unsur seni rupa atau seni lukis India telah masuk ke Indonesia. Hal ini terbukti dengan telah ditemukannya area Buddha berlanggam Gandara di kota Bangun, Kutai. Juga patung Buddha berlanggam Amarawati ditemu-kan di Sikendeng (Sulawesi Selatan). Seni rupa India pada Candi Borobudur ada pada relief-relief ceritera Sang Buddha Gautama. Relief pada Candi Borobudur pada umumnya lebih menunjukkan suasana alam Indonesia, terlihat dengan adanya lukisan rumah panggung dan hiasan burung merpati. Di samping itu, juga terdapat hiasan perahu bercadik. Lukisan-lukisan tersebut merupakan lukisan asli Indonesia, karena lukisan seperti itu tidak pernah ditemukan pada candi-candi yang ada di India. Juga relief Candi Prambanan yang memuat ceritera Ramayana.
 

c.       Seni Sastra
Seni sastra India turut memberi corak dalam seni sastra Indonesia. Bahasa Sanskerta sangat besar pengaruhnya terhadap perkembangan sastra Indonesia. Prasasti-prasasti awal menunjukkan pengaruh Hindu-Buddha di Indonesia, seperti yang ditemukan di Kalimantan Timur, Sriwijaya, Jawa Barat, Jawa Tengah. Prasasti itu ditulis dalam bahasa Sanskerta dan huruf Pallawa.

Huruf pallawa


Bahasa sansekerta.
d.      Kalender
Diadopsinya sistem kalender atau penanggalan India di Indonesia merupakan wujud dari akulturasi, yaitu dengan penggunaan tahun Saka. Di samping itu, juga ditemukan Candra Sangkala atau kronogram dalam usaha memperingati peristiwa dengan tahun atau kalender Saka. Candra Sangkala adalah angka huruf berupa susunan kalimat atau gambaran kata. Bila berupa gambar harus dapat diartikan ke dalam bentuk kalimat.
Kalender saka

Sengkalan

e.       Kepercayaan dan Filsafat
Sebelum masuknya pengaruh Hindu-Buddha ke Indonesia, bangsa Indonesia telah mengenal dan memiliki kepercayaan, yaitu pemujaan terhadap roh nenek moyang. Kepercayaannya itu bersifat animisme dan dinamisme. Kemudian, masuknya pengaruh Hindu-Buddha, ke Indonesia mengakibatkan terjadinya akulturasi. Masuk dan berkembangnya pengaruh terutama terlihat dari segi pemujaan terhadap roh nenek moyang dan pemujaan dewa-dewa alam.

Dewa utama agama hindu
f.       Pemerintahan
Sebelum masuknya pengaruh Hindu-Buddha, bangsa Indonesia telah mengenal sistem pemerintahan. Sistem pemerintahan kepala suku berlangsung secara demokratis, yaitu salah seorang kepala suku merupakan pemimpin yang dipilih dari kelompok sukunya, karena memiliki kelebihan dari anggota kelornpok suku lainnya. Akan tetapi, setelah masuknya pengaruh Hindu-Buddha, tata pemerintahan disesuaikan dengan sistem kepala pemerintahan yang berkembang di India. Seorang kepala pemerintahaii bukan lagi seorang kepala suku, melainkan seorang raja, yang memerintah wilayah kerajaannya secara turun-temurun (Bukan lagi ditentukan oleh kemampuan, melainkan oleh keturunan).







DAFTAR PUSTAKA

Soekmono, R. 1973, Pengantar Sejarah Kebudayaan Indonesia jilid 2, Yogyakarta : Kanisius.
Marwati Djoened Posponegoro, Nugroho Notosusanto, 1984, Sejarah Nasional Indonesia jilid II, Jakarta: Balai Pustaka.
I Wayan Badrika, 2006, Sejarah untuk SMA Kelas XI Program Ilmu Pengetahuan Sosial. Jakarta: Erlangga
Mohammad Iskandar dkk, 2007, Sejarah Indonesia dalam Perkembangan Zaman, untuk SMA XI IPS, Ganesa.


Tidak ada komentar:

Posting Komentar