Taman Siswa
Taman Siswa
berdiri pada tanggal 3 juli 1922, pada saat itu nama yang dipakai adalah Nationaal Onderwijs Instituut Tamansiswa
yang merupakan realisasi gagasan beliau
bersama-sama dengan teman di paguyuban Sloso Kliwon. Taman Siswa adalah
badan perjuangan yang berjiwa nasional, suatu pergerakan social yang
menggunakan kebudayaan sendiri sebagai dasar perjuangannya. Perguruan ini sangat menekankan pendidikan rasa
kebangsaan kepada peserta didik agar mereka mencintai bangsa dan tanah air dan
berjuang untuk memperoleh kemerdekaan.
Latar
belakang berdirinya taman siswa adalah:
·
cita-cita untuk membahagiakan diri,
membahagiakan bangsa, membahagiakan manusia.
·
Keadaan pendidikan dan pengajaran pada
waktu itu sangat kurang dan sangat mengecewakan.
Tidak sedikit rintangan yang dihadapi
dalam membina Taman Siswa, pemerintah kolonial Belanda berupaya merintanginya
dengan mengeluarkan Ordonansi Sekolah Liar pada 1 Oktober 1932. Tetapi dengan
kegigihan memperjuangkan haknya, sehingga ordonansi itu kemudian dicabut.
Taman
siswa tidak hanya menghendaki pembentukan intelek, tetapi juga pendidikan dalam
pemeliharaan dan latihan susila. Dengan menggunakan dasar kekeluargaan, maka
diantara guru dengan muridnya terjalin hubungan yang erat. Tipe rumah perguruan
yang sekaligus menjadi tempat tinggal para pamong membuat anak didik merasa
seperti berada dalam lingkungan keluarga. Didalam perguruan taman siswa tidak
ada kebiasaan mengadakan kegiatan belajar hanya pada jam sekolah saja. Pada
waktu-waktu lain, seperti sore hari anak didik datang lagi untuk melakukan
kegiatan olahraga, pramuka, seni dan lain sebagainya.
Pendidikan
Tamansiswa berciri khas Pancadarma, yaitu:
a. Asas
Kemerdekaan
Harus diartikan
disisplin pada diri sendiri oleh diri sendiri, atas dasar nilai hidup yang
tinggi, baik hidup sebagi individu maupun sebagi anggota masyarakat.
b. Asas
Kodrat alam
Berarti bahwa pada
hakikatnya manusia itu sebagai makhluk adalah satu dengan kodrat alam ini. Ia
tidak bisa lepas dari kehendaknya, tetapi akan mengalami bahagia, jika bisa
menyatukan.
c. Asas kebudayaan
Tidak
berarti asal memelihara kebudayaan kebangsaan, tetapi pertama-tama membawa
kebudayaan kebangsaan itu ke arah kemajuan yang sesuai dengan kecerdasan zaman
kemajuan dunia, dan kepentingan hidup rakyat lahir batin.
d. Asas kebangsaan
Tidak
boleh bertentangan dengan kemanusiaan, tetapi harus menjadi bentuk dan
perbuatan kemanusiaan yang nyata. Dan oleh karena itu tidak mengandung arti
permusuhan dengan bangsa lain, melainkan mengandung rasa satu dengan bangsa
sendiri, rasa satu dalam suka dan duka, rasa satu dalam kehendak menuju kea rah
kebahagiaan lahir batin seluruh bangsa.
e. Asas kemanusiaan
Menyatakan
bahwa darma tiap-tiap manusia itu adalah mewujudkan kemanusiaan, yang harus
terlihat pada kesucian hatinya dan adanya rasa cinta kasih terhadap sesama
manusia dan terhadap makhluk Tuhan seluruhnya.
Metode
yang digunakan adalah metode pamong yaitu seprang pamong harus member tuntunan
dan menyokong anak-anak agar dapat tumbuh dan berkembang berdasarkankekuatan
sendiri.
Selain
dengan dasar kekeluargaan, pendidikan di taman siswa menggunakan system
tripusat,yaitu:
a. Pusat
keluarga: untuk mendidik budi pekerti dan laku social.
b. Pusat
perguruan: sebagai balai wiyata, yaitu usaha mencari dan memberikan ilmu
pengetahuan di smping pendidikan intelek.
c. Pusat
pergerakan pemuda: sebagai daerah merdekanya kaum pemuda untuk melakukan
penguasaan diri yang amat penting untuk membentuk watak.
Dalam
hal ini perguruan berdiri sebagai titik pusat dari ketiga pusat tersebut dan
menjadi perantara keluarga dan anak-anak dengan masyarakat.
- Ing ngarsa sung tulada (yang di depan memberi teladan atau contoh)
- Ing madya mangun karsa (yang di tengah membangun prakarsa atau semangat)
- Tut wuri handayani (dari belakang mendukung).
Isi
kurikulum Taman Siswa
Ø Bersifat cultural nasional.
Ø Segala pelajaran harus dapat
membangkitkan perasaan cinta kepada tanah air dan bangsa.
Ø Disamping pendidikan kecerdasan,
dipentingkan uga penjagaan dan pelatihan kesusilaan serta pendidikan kebudayaan
yang bersifat kebangsaan.
Ø Bahasa Indonesia sebagai bahasa
persatuan dan bahasa pengantar wajib, dan bahasa daerah yang penting diajarkan
secukupnya dalam daerahnya masing-masing.
Bagian-bagian sekolah Taman Siswa:
1. Taman Indriya (Taman kansk-kanak)
umur 5-6 tahun.
2. Taman Anak (kelas I-III)
3. Taman Muda (kelas IV-VI)
4. Taman Dewasa (SMP)
5. Taman Madya (SMA)
6. Taman guru BI
Taman guru BII
Taman guru BIII
7. Taman Masyarakat, Taman Tani, Taman
Rini
Daftar Pustaka
Soeratman,
Darsiti.1989.Ki Hajar Dewantara.Jakarta:Departemen
Pendidikan dan Kebudayaan
Drektorat Sejarah dan Nilai Tradisional Proyek Inventarisasi dan Dokumentasi Sejarah Nasional 1989
Drs.A.Ahmadi,1987.Pendidikan
Dari Masa Ke Masa.Bandung: Amrico
Dr.Sutari
Imam Barnadib.Sejarah Pendidikan.Yogyakarta: Adi Offset
Tidak ada komentar:
Posting Komentar