Selasa, 30 April 2013

Kepemimpinan dan Keanggotaan Gerwani


Kepemimpinan dan Keanggotaan Gerwani

Penulis             : Hikmah Diniah
Judul Buku      : Gerwani bukan pki
Judul Bab        : Kepemimpinan dan Keanggotaan Gerwani
Tahun Terbit    : 2007
Penerbit           :caravastika books
Kota                :Yogyakarta


Garis komando
Organisasi yang sangat kuat akhirnya mempengaruhi keputusan –keputusan terpenting yang di buat oleh dewan pimpuinan pusat yang berada di Jakarta, khususnya yang menyangkut kebijakan nasional,arti penting dengan organsasi-organisasi perempuan lain, dan dengan pki serta  organsasi massanya. Hal ini di sebabkan oleh dua faktoryaitu adanya struktur hierarkhis ”sentralisme demokrasdi “ yang menjadi kencedrungan kebanyakan organisasi kiri, dan paham jawa tentang kepemimpinan. Jawa selalu memiliki cirri kepemimpinan yang sangat kuat hierarkhis dan sentralis. Akibatnya pimpinan pusat tidak menyadari  tenytang berbagai permasalahan yang paling mendesakyang di hadapi kader di daerah-daerah, dan pimpinan pusat akan bertindak sebagai panglima keamanan. Tetapi bahwa semua persoalan harus di diskusikan, dan pimpinan pusat harus selalu membantu memecahkan masalah-masalah yang terjadi di tingkat masa yang merupkan basis organisasi.
Pada tahun 1957. Gerwani mengajukan sebuah laporan untuk GWDS  yang menguraikan pokok-pokok tentang hubungan pusat dengan daerah.di dalam di katakana bahwa kewajiban dan tanggung jawab berjalan dua arah yaitu pertama, anggota berhak mengemukakan usul-usul, saran dan kritik dan berhak mendapatkan pendidikan serta kewajiban menghormati keputusan-keputusan organisasi, kedua melaksanakan di siplin yang sehubungan dengan. Organisasi berhak memecat anggotanya jika ia tidak memeatuhu oraganisasi. Namun, pada tahun 1961 kekuasaan pimpinan pusat terhadap  kade sudah menjadi sangat kuat hingga pada siding pleno April 1961 pimpinan mengemukakan kepuasannya bahwa kaum peremopuan di daerah-daerah “dengan senang telah menerimanya semua tugas yang diberikan pimpinan pusat kepada mereka. Gerwani mengiginkan kader-kadernya bisa bekerja dengan tekun, ulet, berani, bulat dalam pendapat, waspada, bekerja dengan semangat tinggi dan tidak kenal lelah dan bekerja denagn semangat tinggi dan tidak kenal lelah,  dan bekerja  dengan golongangolongan lain serta saling bantu dan saling kritik.
Kader-kader di daerah sangat sulit berkjomunikasi dengan pimpinan pusat yang ada di Jakarta karena sarana komunikasi yang kurang memadai. Terkadang di perlukan waktu berbulan-bulan untuk mendapatkan sebuah jwaban atas surat yang telah di kirimnya. Para kader di darah juga mendapatkan oposisi, baik dari kalangan angkatan darat dan kelompok-kelompok muslim tertentu. Mereka bersandar pada kebijakan masing-masing. Oleh karena pimpinan pusat tidak memberikan banyak perhatian khusunya untuk mencari kesepakatan dengan organisasi-organisasi perempuan islam.
Kesulitan tidak hanya yang ada di jawa saja tetapi juga ada yang di luar jawa juga. Terutama terlalu besarnya perhatian pada persoalan yang releven untuk perempuan di jawa. Perbedaan daerah ini juga sanfgat berpengaruh juga misalnya hal yang sangat penting bagi kaum jawa. Perbedaan perempuan jawa dengan daerah luar terutama di luar jawa misalnya perempuan Sumatra atau Sulawesi.

keangotaan Organisasi.
Dalam sebuah organisasi, anggota adalah penggerak penting organisasi. Gerwani menjadikan organisasi. Gerwani menjadikan organisanya sebagai organisasi masaa yang sangat tewntunya sangat terbuka dalam menerima kaum perempuan yang ingin bergabung, dan berjuang bersama kader-kader dan anggota gerwani yang telah terlibat sebelumnya. Susunan keanggotaan gerwani ada empat tingkatan yaitu satu 1.simpatisan, 2. Calon anggota 3. Anggota 4. Kader keanggotaan organisasi rangkap juga di bolehkan. Misalnya dengan sobsi atau organisasi perempuan lain apa saja. Seperti dalam percaturan dasargerani bab III tentang keanggotaan pasal 3 yaitu “yang dapat di terima menjadi anggota ialah setiap wanita  warga negara Indonesia yang berumur 16 tahun ke atas kecuali yang  sudah kawin, yang mensetujui program dan perjuangan Gerwani dan tidak membeda bedakan aliran politik, agama, suka bangasa serta masuknya sebagai anggota hak dan kewajiban di hiraukan sebfgai berikut:
1 Hak-hak Anggota Mengajukan usul-usulk dan keterangan dan kritik-kritikuntuk kemajuan organisasi, kepada segenap badan –badan pimpinan dari bawah sampai atas,Memilih dan dipilih untuk menduduki pimpinan organisasi ,Lebuh di dahulukan untuk menerima berbagai pendididkan yang di jalankan oleh organisasi serta usaha-usaha yang menguntungkan.
2. Kewajiban-kewajiban Anggota. menaati peraturan dasar, program , dan  putusan-putusan organisasi  ,membayar uang pangkal. Iuran dan kewajuiban keuangan lainnya. Ikut pertemuan-pertemuan rapat–rapat dan kiursus-kursus memepelajari  dan memperluas penerbitan-penerbitan organisasi dan meluaskan keanggotaan organisasi. ikut mendiskusikan pelaksanaan putusan –putusan organisasi dan ikut secara aktif dalam menjalankannya. Apabila anggota melakukan kesalahan dan melanggar kewajiban seusai peraturan dan melangar kewajiban seusai peraturan dasar organisasi, dan di berikan peringantan dan penjelasan dan tidak membedakan kedududkan dalam dalam orhganisasi kemudian, organisasi siap memecat jika ia secara sengaja menentang perjuangan kaum wanita atau prempuan terhadap rakyat pada umunya. Peraturan ini yang mengikat anggota-anggota, baik ada yang di tingkat desa (ranting) , kecamatan(dpt/cabang), kabupaten (dpat/ cabang), provinsi  (dpd/cabang) maupun nasional (DPP). Demikian juga apabila anggota diyatakan bersalah “keanggotaannya hilang”. Apabila ia berhasil atas dasar permintaanya sendiri, di pecat atau menminggal dunia.
Untuk menarik para anggotanya, gerwani memilii nilai-nilai yang bisa mempengararuhi semangat juang dari anggota-anggotanya, yaitu tentang kemerdekaan, kerja, keras dan pengabdian pada perjuangan. Semua hal itu akan berjalan denagn hal yang baik apabila diikuti denagn pendidikan.Selain melalui pendidikan dengan membantu istri-istri yang suaminnya kawin lagi (pologami), kader-kader gerwani juga berusaha menarik simpatisan dan calon anggota lewat pendekatan social dan ekonomi dengan mengadakan sosila dan ekonomi denagn mengadakan arisan dengan ibu-ibu di tingakat kelurahan atau rating. Membangun koperasi simpan pinjam untuk kaum uruh dan tani miskin membuka taman penitipan anak (tk melati )dan memberikan sumbangan untuk kaum miskin, seperti yang duui lakukan di Yogyakarta, khususnya di ranting kraton. Metode ini berhasil mempengaruhi para perempuan terutama suaminya yang berpologami dan wanita miskin di desa yang akhirnya berhasil masuk menjadi anggota gerwani.
Perkembangan anggota gerwani dari awal berdiri pada tahun 1950 sampai tersingkirnya oraganisasi ini pada tahun 1965 mengalami kemajuan pesat, banyak petani dan buruh miskin yang ikut menjadi anggota Gerwani.  Barisan terdepan organisasi massa perempuan Komunis, berawal secara tidak mengejutkan pada bulan Juni 1950, ketika Gerwis (Gerakan Wanita Sedar) yang dibentuk sebagai penyatuan dari 6 organisasi lokal perempuan yang bertebaran di Pulau Jawa[1]. Selama 18 bulan pertama, hanya sedikit program yang dijalankan oleh Gerwis, hal ini karena pimpinan Gerwis melarang dengan menyebutnya sebagai ‘kesadaran perempuan yang sangat politis’ Para pimpinan 99% berasal dari kelas borjuasi Masalah-masalah yang diangkat Gerwis, tampaknya seperti berusaha untuk meningkatkan kondisi perempuan-perempuan miskin. Tapi rencana untuk terjun diantara massa tersebut tidak diikuti dengan upaya yang nyata untuk turun ke bawah dan mengorganisir mereka Aktivitas yang dijalankan terpusat pada dukungan pada perjuangan politik PKI. Akibatnya tujuh orang pimpinan ditangkap dalam operasi pembersihan massa 1951. Pada bulan Desember 1951, ketika Konggres I diadakan, keanggotaannya telah bertambah menjadi 6000 orangTotal anggotanya hanya sekitar 500 orang Pada tahun ini khususnya pada tahun 1950 dan pada tahun 1954 tercatat sebanyak 8000 orang anggota. Dan pada tahun 1961 tercatat anggota gerwani berjumlah 1. 750.000 anggota. Gerwani menargetkan bahwa pada tahun 1965 jumlah anggotanya berjumlah 3.000.000 orang. 

Kelebihan
Kelebihan dalam tema ini di sisni dengan jelas di ganbarkab secarah perekritan wanita perempuan Indonesia utuk menjadi barisan pelopor wanita pertama Indonesia untuk menjadi yang selalu aktif dalam menjalankan bidang sosial dan ekonomi, pendidikan
Kekurangan
Hanya dalam tulisan ii tidak ada bukti keanggotaan gerwani ini secara resmi apakah benar-benar menjadi anggota pki atau Cuma sekedar mempunyai gerakan yang sama simpati satu sama lain, dan


[1] http://agendaperempuan.blogspot.com..diaksese. 20.39/3/11/09.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar