Selasa, 30 April 2013

prasejarah indonesia


Pleistoceen Bawah
            Lapisan ini terdiri atas batu pasir tufa (tufzands teen) dan tanah liat yang biru kehitam-hitaman. Dalam lapisan ini banyak ditemukan tulang-tulang dan geraham-geraham yang telah berupa fosil. Dalam periode ini terdapat fauna yang disebut “fauna Djetis” dan telah mengenal gajah, kerbau, sapi, rusa, menjangan, dan kuda air. Manusia yang hidup pada masa ini adalah pithecanthropus mojokertensis atau sering di sebut pithecanthropus Robustus dan Meganthropus peleojavanicus. Pada lapisan ini tempat penemuan yang paling kaya akan manusia dan binatang yang telah berupa fosil adalah “dome” Sangiran.

a.      Meganthropus palaeojavanicus (Raksasa Jawa)
Paling primitif dan tertua di jawa (Indonesia)

Ciri-ciri manusia ini adalah :
§  Memiliki tulang pipi yang tebal
§  Memiliki otot kunyah yang kuat
§  Memiliki tonjolan kening yang mencolok
§  Memiliki tonjolan belakang yang tajam
§  Mempunyai tempat perlekatan otot tengkuk yang besar dan kuat
§  Tidak memiliki dagu
§  Memiliki perawakan yang tegap
§  Memakan jenis tumbuhan

b.       Pithecanthropus Mojokertensis atau Robustus
Makhluk ini mungkin pelopor dari manusia-kera berdiri tegak di jawa (Trinil)

ciri-ciri manusia ini:
·         Tubuh lebih kuat dan lebih besar dari pithecanthropus erectus
·         Tingginya 165-180
·         Volume otak 750-1000cc
·         Bentuk tubuh dan anggota badan tegap
·         Bagian belakang kepala menonjol
·         Bentuk tonjolan kening tebal
·         Tulang rahang dan geraham kuat

Pleistoceen Tengah
Fase Awal lapisan ini bersamaan dengan zaman es (Himalaya). Permukaan laut telah turun sampai kira-kira 125 meter. Pulau- pulau besar (Jawa, Kalimantan, dan Sumatra) telah dihubungkan kembali, serta dihubungkan pula dengan benua Asia karena Laut Jawa telah kering.
Terjadi pula migrasi binatang menyusui pemakan tumbuhan dan binatang buas. Fauna Trinil pada periode ini kadang disebut juga Fauna Sino- Melayu, karena terdapat jenis-jenis yang dapat ditemui di Tiongkok tapi tidak dijumpai di India. Fauna ini seperti beruang malayu, tapir, badak, rusa dan gajah seperti elephans namadicus, hippokotamus dan stegedon.
Pithecanthropus erectus
Ciri-Ciri manusia ini adalah :
a.        Tinggi badan sekitar 165 – 180 cm
b.       Volume otak kira-kira 900cc
c.        Bentuk tubuh dan anggota badan tegap, tetapi tidak setegap megantropus
d.       Alat pengunyah dan alat tengkuk sangat kuat
e.        Bentuk hidung tebal
f.        Bentuk tonjolan kening tebal melintang di dahi dari sisi ke sisi
g.       Bentuk graham besar dengan rahang yang sangat kuat
h.       Muka menonjol ke depan
Pleistoceen Atas
            Permulaan  Pleistocene  Atas  bersamaan  waktunya  dengan  zaman glasial ketiga. Pada permulaan pleistosen atas mulailah terjadi suatu sistem sungai yang baru. Dan untuk kesekian kalinya Jawa dihubungkan kembali dengan Tanah Daratan (Asia). Pithecanthropus dan binatang menyusui tidak dapat mempertahankan hidupnya lebih lama. Fauna Ngandong pada periode ini adalah sama dengan fauna Trinil, tapi lebih berkurang jenisnya.tidak terdapat kijang lagi, hanya terdapat Stegedon yang sudah mencapai bentuk khusus. Fase terakhir dari pleistocen atas dapat dikorelasikan dengan zaman interglacial yang ketiga. Bekerja lagi gunung-gunung berapi yang telah menyebabkan banyak binatang terseret lahar dan lumpur dan di endapkan pada tepi-tepi sungai yang tertutup rapat(tidak terkena udara) dalam bubur lumpur dan lama- lama beku menjadi batu. Terjadi pula pengendapan palung-palung Notopuro. Pada kedua pembentukan tersebut telah ditemukan “flakes” dari palaeolitikum muda dan yang sejak saat itu terkenal dengan nama industri Sangiran (Sangiran Flake Industry). Manusia pendukungnya adalah Homo sapiens dan Homo soloensis (wajakensis).
a.      Homo Sapiens
Ciri-ciri manusia ini adalah :
a)      Volume otak antara 1000-1200cc
b)      Tinggi badan antara 130-210cm
c)      Otot tengkuk mengalami penyusutan
d)     Muka tidak menonjol kedepan
e)      Berdiri tegak dan berjalan lebih sempurna

b.      Homo soloensis atau wajakensis
Ciri-ciri manusia ini hampir sama dengan homo sapiens hanya saja isi tengkorak lebih besar



Tidak ada komentar:

Posting Komentar