Selasa, 16 April 2013

Taman Siswa



Taman Siswa
Taman Siswa berdiri pada tanggal 3 juli 1922, pada saat itu nama yang dipakai adalah Nationaal Onderwijs Instituut Tamansiswa yang merupakan realisasi gagasan beliau bersama-sama dengan teman di paguyuban Sloso Kliwon. Taman Siswa adalah badan perjuangan yang berjiwa nasional, suatu pergerakan social yang menggunakan kebudayaan sendiri sebagai dasar perjuangannya. Perguruan ini sangat menekankan pendidikan rasa kebangsaan kepada peserta didik agar mereka mencintai bangsa dan tanah air dan berjuang untuk memperoleh kemerdekaan.
Latar belakang berdirinya taman siswa adalah:
·         cita-cita untuk membahagiakan diri, membahagiakan bangsa, membahagiakan manusia.
·         Keadaan pendidikan dan pengajaran pada waktu itu sangat kurang dan sangat mengecewakan.
Tidak sedikit rintangan yang dihadapi dalam membina Taman Siswa, pemerintah kolonial Belanda berupaya merintanginya dengan mengeluarkan Ordonansi Sekolah Liar pada 1 Oktober 1932. Tetapi dengan kegigihan memperjuangkan haknya, sehingga ordonansi itu kemudian dicabut.
Taman siswa tidak hanya menghendaki pembentukan intelek, tetapi juga pendidikan dalam pemeliharaan dan latihan susila. Dengan menggunakan dasar kekeluargaan, maka diantara guru dengan muridnya terjalin hubungan yang erat. Tipe rumah perguruan yang sekaligus menjadi tempat tinggal para pamong membuat anak didik merasa seperti berada dalam lingkungan keluarga. Didalam perguruan taman siswa tidak ada kebiasaan mengadakan kegiatan belajar hanya pada jam sekolah saja. Pada waktu-waktu lain, seperti sore hari anak didik datang lagi untuk melakukan kegiatan olahraga, pramuka, seni dan lain sebagainya.
Pendidikan Tamansiswa berciri khas Pancadarma, yaitu:
a.       Asas Kemerdekaan
Harus diartikan disisplin pada diri sendiri oleh diri sendiri, atas dasar nilai hidup yang tinggi, baik hidup sebagi individu maupun sebagi anggota masyarakat.
b.      Asas Kodrat alam
Berarti bahwa pada hakikatnya manusia itu sebagai makhluk adalah satu dengan kodrat alam ini. Ia tidak bisa lepas dari kehendaknya, tetapi akan mengalami bahagia, jika bisa menyatukan.
c.       Asas kebudayaan
Tidak berarti asal memelihara kebudayaan kebangsaan, tetapi pertama-tama membawa kebudayaan kebangsaan itu ke arah kemajuan yang sesuai dengan kecerdasan zaman kemajuan dunia, dan kepentingan hidup rakyat lahir batin.
d.      Asas kebangsaan
Tidak boleh bertentangan dengan kemanusiaan, tetapi harus menjadi bentuk dan perbuatan kemanusiaan yang nyata. Dan oleh karena itu tidak mengandung arti permusuhan dengan bangsa lain, melainkan mengandung rasa satu dengan bangsa sendiri, rasa satu dalam suka dan duka, rasa satu dalam kehendak menuju kea rah kebahagiaan lahir batin seluruh bangsa.
e.       Asas kemanusiaan
Menyatakan bahwa darma tiap-tiap manusia itu adalah mewujudkan kemanusiaan, yang harus terlihat pada kesucian hatinya dan adanya rasa cinta kasih terhadap sesama manusia dan terhadap makhluk Tuhan seluruhnya.
Metode yang digunakan adalah metode pamong yaitu seprang pamong harus member tuntunan dan menyokong anak-anak agar dapat tumbuh dan berkembang berdasarkankekuatan sendiri.
Selain dengan dasar kekeluargaan, pendidikan di taman siswa menggunakan system tripusat,yaitu:
a.       Pusat keluarga: untuk mendidik budi pekerti dan laku social.
b.      Pusat perguruan: sebagai balai wiyata, yaitu usaha mencari dan memberikan ilmu pengetahuan di smping pendidikan intelek.
c.       Pusat pergerakan pemuda: sebagai daerah merdekanya kaum pemuda untuk melakukan penguasaan diri yang amat penting untuk membentuk watak.
Dalam hal ini perguruan berdiri sebagai titik pusat dari ketiga pusat tersebut dan menjadi perantara keluarga dan anak-anak dengan masyarakat.
Prinsip dasar dalam pendidikan Taman Siswa yang menjadi pedoman bagi seorang guru adalah:
  • Ing ngarsa sung tulada (yang di depan memberi teladan atau contoh)
  • Ing madya mangun karsa (yang di tengah membangun prakarsa atau semangat)
  • Tut wuri handayani (dari belakang mendukung).
Isi kurikulum Taman Siswa
Ø  Bersifat cultural nasional.
Ø  Segala pelajaran harus dapat membangkitkan perasaan cinta kepada tanah air dan bangsa.
Ø  Disamping pendidikan kecerdasan, dipentingkan uga penjagaan dan pelatihan kesusilaan serta pendidikan kebudayaan yang bersifat kebangsaan.
Ø  Bahasa Indonesia sebagai bahasa persatuan dan bahasa pengantar wajib, dan bahasa daerah yang penting diajarkan secukupnya dalam daerahnya masing-masing.
Bagian-bagian sekolah Taman Siswa:
1.      Taman Indriya (Taman kansk-kanak) umur 5-6 tahun.
2.      Taman Anak (kelas I-III)
3.      Taman Muda (kelas IV-VI)
4.      Taman Dewasa (SMP)
5.      Taman Madya (SMA)
6.      Taman guru BI
Taman guru BII
Taman guru BIII
7.      Taman Masyarakat, Taman Tani, Taman Rini




Daftar Pustaka
Soeratman, Darsiti.1989.Ki Hajar Dewantara.Jakarta:Departemen Pendidikan dan            Kebudayaan Drektorat Sejarah dan Nilai Tradisional Proyek Inventarisasi    dan Dokumentasi Sejarah Nasional 1989
Drs.A.Ahmadi,1987.Pendidikan Dari Masa Ke Masa.Bandung: Amrico
Dr.Sutari Imam Barnadib.Sejarah Pendidikan.Yogyakarta: Adi Offset

Tidak ada komentar:

Posting Komentar